
Area Identitas
Kode referensi
ID 21500-4 400-430-433-5
Judul
Tanggal
- 1918 (Akumulasi)
Level Deskripsi
Item
Ukuran dan Media
1 item arsip foto digital
Area Konteks
Nama Pencipta
Sejarah Biografi
Nilai Sejarah Arsip
Sumber akuisisi atau transfer langsung
Area Isi dan Struktur
Cakupan dan isi
Mayor Jenderal H. A.Thalib (1918-1973), seorang Jenderal dan mantan Duta Besar Indonesia pertama di Malaysia, putra alam Kerinci kelahiran Sungai Penuh. Mayor Jenderal H. A.Thalib lahir dari pasangan Muhammad Siah Datuk Singarapi dan Siti Rawi di sebuah Rumah Larik Jajou (Rumah tradisi suku Kerinci), Larik Tengah Dusun Sungai Penuh, kedua orang tua beliau memberi nama Abdul Thalib yang di singkat menjadi A.Thalib, setelah menunaikan rukun Islam ke lima, pada tahun 1953, nama beliau menjadi Haji Abdul Thalib (H. A.Thalib).
Beliau termasuk salah seorang pendiri lembaga Krintji Institut, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan sekolah rakyat, yang kemudian mendirikan sebuah sekolah swasta yang disebut HIS swasta. Pada tahun 1942, A.Thalib sebagain pemimpin muda dengan wawasan dan kesadaran kebangsaaan yang lebih tinggi menyatukan pemuda dari berbagai penjuru Alam Kerinci untuk bergabung dengan nama” Irsadulwatan” atau suara tanah air, untuk menggalang persatuan Pemuda Kerinci didalamnya terbagi berbagai kegiatan seperti teater (tonil) dan musik.
Mayor Jenderal H. A.Thalib putra Sumatera asal Kerinci, Jambi yang berasal dari Dusun Sungai Penuh Kota Sungai Penuh merupakan Tokoh yang disegani sejak masa perjuangan dan pernah menjadi Atase Militer untuk India dan Burma di New Delhi ( 1954 – 1958 ). Kamis 11 April 1968, Putra terbaik Indonesia asal suku Kerinci Provinsi Jambi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto di Istana Negara Jakarta sebagai Duta Besar Republik Indonesia di Malaysia.
Pada tanggal 23 Desember 1973, pukul 22.30.Wib disaksikan Istri tercinta Nurdjanah, putra-putri beliau yang ada di Jakarta dan beberapa orang keluarga dan kerabat dekat, Mayor Jenderal H.A.Thalib berpulang ke rahmatullah, dua orang putra beliau Sjahril dan Kamarulharir tidak dapat menyaksikan kepergian almarhum karena masih berada di Jerman dan baru sampai di Jakarta dua hari setelah pemakaman beliau.
Pada tanggal 24 Desember 1973 Proses pemakaman Mayjen. H. A.Thalib dilaksanakan dengan upacara militer, sebelum diserahkan kepada negara untuk di makamkan terlebih dahulu dilaksanakan shalat jenazah yang di imami Buya Hamka. Usai pelaksanaan shalat jenazah, pihak keluarga diwakili Abu Hanifah (kakak Nurdjanah) mewakili keluarga menyerahkan jenazah kepada Hasnan Habib untuk seterusnya dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pemakaman Mayjen H. A. Thalib dilaksanakan dengan Upacara Militer dengan Inspektur Upacara Jenderal Daryatmo dan kata sambutan disampaikan oleh Buya Prof. DR. Hamka.
Penilaian, pemusnahan dan jadwal retensi
Akrual
Sistem Penataan
Kondisi dari area akses dan penggunaan
Penentuan Kondisi Akses
Penentuan Kondisi reproduksi
Bahasa dari material
Naskah Material Arsip
Catatan Bahasan dan Naskah
Karakter fisik dan persyaratan teknis
Sarana temu balik
Area Materi Arsip Sekutu
Keberadaan dan lokasi dari original
Keberadaan dan lokasi dari salinan
Berkas Arsip yang berkaitan
Area Catatan
Kode unik alternatif
Titik Temu
Akses Poin Subjek
Tempat akses poin
Nama Akses Poin
Akses poin genre
Deskripsi Area Kontrol
Deskripsi Identifier
Kode unik lembaga
Aturan dan/ atau konvensi yang digunakan
Status
Level tingkat kedetailan
Tanggal penciptaan revisi pemusnahan
Bahasa
Naskah
Sumber
Metadata Objek Digital
Namaberkas
Mayor_Jenderal_H._A._Thalib.jpg
Garis lintang
Garis bujur
Jenis media
Gambar
Tipe-Mime
image/jpeg